Konten Artikel

Fakta Penting! Obesitas Dapat Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit

obesitas - lamina pain and spine center

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2022 sekitar satu dari delapan orang di seluruh dunia mengalami obesitas.

Obesitas atau kelebihan berat badan tidak hanya berdampak serius pada kesehatan jantung dan metabolisme, tetapi juga bisa menjadi pemicu saraf kejepit.

Ketika berat badan yang berlebih ini memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang, risiko masalah seperti nyeri punggung dan saraf kejepit akan meningkat.

Selain konsultasi saraf kejepit secara langsung, Lamina Pain and Spine Center juga menyediakan layanan telekonsultasi melalui nomor Whatsapp 0811-8802-6621.

Apa itu Obesitas?

Obesitas adalah kondisi medis di mana tubuh memiliki kelebihan lemak yang berlebihan. Kelebihan berat badan ini termasuk penyakit kronis yang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan serta kualitas hidup. 

Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, bahkan bisa berdampak pada kesehatan mental dan kehidupan sosial seseorang.

Gejala Obesitas

Meskipun obesitas termasuk suatu penyakit, tapi tidak selalu menunjukkan gejala yang spesifik. Dokter biasanya akan mendiagnosis obesitas dengan mengukur:

  • Indeks Massa Tubuh (IMT atau BMI): BMI mengukur perbandingan berat badan terhadap tinggi badan. Ini digunakan untuk mengklasifikasikan obesitas.
  • Lingkar pinggang: Pengukuran lingkar pinggang dapat memberikan indikasi seberapa banyak lemak yang terkumpul di area perut.

Klasifikasi obesitas berdasarkan BMI yang umum digunakan untuk menentukan langkah-langkah penurunan berat badan, yaitu:

  • Obesitas Tingkat I: BMI antara 30 hingga kurang dari 35 kg/m².
  • Obesitas Tingkat II: BMI antara 35 hingga kurang dari 40 kg/m².
  • Obesitas TingkatIII: BMI 40 kg/m² atau lebih.

Meskipun BMI digunakan untuk mengklasifikasikan obesitas, hal ini tidak selalu mencerminkan secara akurat risiko kesehatan yang spesifik.

Apa Penyebab Obesitas?

Obesitas terjadi ketika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dapat digunakan tubuh Anda. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada kelebihan konsumsi makanan antara lain:

  • Obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti antidepresan, steroid, obat anti-kejang, obat diabetes, dan beta-blocker, dapat menyebabkan penambahan berat badan.
  • Kebiasaan makan: Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan olahan, makanan tinggi gula, atau makanan dengan banyak lemak jenuh, dapat menyebabkan obesitas.
  • Genetik: Orang dengan obesitas cenderung memiliki gen tertentu yang berpengaruh pada nafsu makan.
  • Kurangnya aktivitas fisik: Waktu yang banyak dihabiskan untuk menonton TV, bermain video game, atau menggunakan ponsel mengurangi waktu untuk aktivitas fisik.
  • Kurang tidur: Kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar.
  • Stres: Stres dapat memicu produksi hormon seperti kortisol yang meningkatkan nafsu makan, terutama untuk makanan tinggi lemak dan gula.
  • Masalah kesehatan yang mendasari: Kondisi seperti sindrom metabolik atau PCOS (sindrom ovarium polikistik) dapat menyebabkan penambahan berat badan. Gangguan mental seperti kecemasan atau depresi juga dapat memengaruhi kebiasaan makan.

Komplikasi Obesitas

Obesitas dapat memengaruhi tubuh dalam berbagai cara, termasuk perubahan metabolik yang meningkatkan risiko penyakit serius. Beberapa komplikasi obesitas antara lain:

1. Perubahan Metabolik 

Metabolisme adalah cara tubuh mengubah kalori menjadi energi. Ketika tubuh memiliki kalori berlebih, kalori tersebut disimpan sebagai lemak. 

Lemak yang berlebihan dapat menyebabkan peradangan dan resistensi insulin, yang akhirnya meningkatkan risiko kondisi seperti hipertensi dan sindrom metabolik. 

Sindrom metabolik juga meningkatkan risiko penyakit lain, seperti:

  • Penyakit kardiovaskular: Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung.
  • Penyakit hati berlemak: Lemak berlebih dalam darah dapat masuk ke hati, menyebabkan peradangan (hepatitis) dan kerusakan hati jangka panjang (sirosis).
  • Batu empedu: Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan pembentukan batu empedu.
  • Penyakit ginjal: Hipertensi, diabetes, dan penyakit hati sering menyebabkan penyakit ginjal kronis.
  • Diabetes tipe 2: Obesitas secara khusus meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

2. Efek Langsung 

Lemak tubuh yang berlebihan dapat memberi tekanan pada organ-organ tubuh, terutama sistem pernapasan dan muskuloskeletal, yang dapat menyebabkan masalah seperti:

  • Artritis atau radang sendi
  • Penyakit asma
  • Nyeri punggung
  • Sleep apnea (gangguan tidur)
  • Saraf kejepit

Obesitas Bisa Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit

Berat badan berlebihan dapat meningkatkan risiko saraf kejepit melalui mekanisme berikut:

  • Tekanan Berlebih pada Tulang Belakang
    Berat badan berlebih memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang, khususnya di area punggung bawah (lumbar). Hal ini dapat menyebabkan pergeseran diskus tulang belakang (herniasi diskus), yang sering kali menjadi penyebab saraf terjepit.
  • Peradangan Kronis
    Jaringan lemak berlebih dalam tubuh dapat memicu peradangan kronis. Kondisi ini meningkatkan sensitivitas jaringan di sekitar saraf, membuat saraf lebih rentan terhadap tekanan atau cedera
  • Postur Tubuh yang Tidak Optimal
    Berat badan berlebihan sering kali mengubah postur tubuh, seperti meningkatkan kelengkungan tulang belakang (lordosis). Postur yang buruk dapat memberi tekanan tambahan pada struktur saraf.
  • Meningkatkan Risiko Komorbiditas
    Berat badan berlebihan seringkali berkaitan dengan penyakit lain, seperti diabetes tipe 2. Diabetes dapat merusak saraf perifer (neuropati), membuatnya lebih mudah terjepit.

Mencegah Saraf Kejepit Akibat Obesitas

Untuk mengurangi risiko saraf kejepit akibat obesitas, langkah-langkah berikut dapat membantu:

  • Menurunkan berat badan: Mengatur pola makan sehat dan rutin berolahraga dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  • Latihan penguatan otot: Fokus pada penguatan otot punggung dan perut untuk mendukung tulang belakang.
  • Menghindari gerakan berulang: Batasi aktivitas yang memberi tekanan berulang pada bagian tubuh tertentu.
  • Konsultasi medis: Jika mengalami gejala saraf kejepit, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pentingnya Berkonsultasi dengan Dokter

Dokter akan mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang Anda selama pemeriksaan. 

Selanjutnya, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) terkait riwayat penyakit, gaya hidup, konsumsi obat, maupun masalah emosional.

Selain itu, bisa juga dilakukan tes komposisi tubuh, seperti tes densitas tulang atau analisis impedansi bioelektrik, yang mengukur komposisi tubuh berdasarkan arus listrik. 

Cara Mengatasi Obesitas

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas, antara lain: 

  • Obat penurun berat badan: Dokter dapat meresepkan obat tertentu, seperti orlistat dan liraglutide, untuk membantu menurunkan berat badan.
  • Balon intragastrik: Prosedur medis ini melibatkan pemasangan balon kecil berisi cairan di dalam perut. Tujuannya adalah mengurangi kapasitas ruang di perut sehingga pasien lebih cepat merasa kenyang dan makan dalam porsi yang lebih kecil.
  • Bedah bariatrik: Merupakan operasi untuk mengubah ukuran lambung, yang bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh dan membantu menurunkan berat badan.

Lamina Pain and Spine Center: Terbaik Dalam Menangani Saraf Kejepit Akibat Obesitas

Apabila Anda mengalami gejala yang mengarah pada saraf kejepit karena obesitas, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis kami di Lamina Pain and Spine Center.

Penanganan dini dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Lamina berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan dengan cabang yang tersebar di Cibubur, Kuningan dan Pulomas. 

Selain konsultasi langsung dengan dokter, kami juga menyediakan layanan telekonsultasi melalui Whatsapp bagi Anda yang terkendala jarak untuk datang ke klinik. 

Anda bisa membuat janji konsultasi terlebih dahulu dengan menghubungi tim Lamina ke nomor Whatsapp 0811-8802-6621.

Ditulis Oleh

Yogi Wicaksono

Tanggal Publikasi

January 31, 2025

Request Callbcak

Artikel Lainnya

Dekompresi Tulang Belakang: Pengertian, Manfaat, dan Metode yang Tepat

dekompresi tulang belakang

Operasi Saraf Kejepit Lebih Minimal Invasif dengan Joimax

operasi saraf kejepit

Perbandingan Antara Endoskopi dan Operasi Terbuka untuk Saraf Kejepit

Perbandingan Antara Endoskopi dan Operasi Terbuka untuk Saraf Kejepit

BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery): Penjelasan, Manfaat dan Prosedur

bess biportal endoscopic spine surgery