Konten Artikel

Radiofrequency Ablation (RFA): Prosedur dan Keuntungannya untuk Atasi Saraf Kejepit

radiofrequency ablation rfa

Radiofrequency Ablation (RFA) adalah prosedur medis minimal invasif yang semakin populer. RFA efektif untuk mengatasi berbagai kondisi nyeri kronis, seperti saraf kejepit, radikulopati, dan nyeri tulang belakang kronis. 

Prosedur ini  bekerja dengan menonaktifkan saraf yang mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Hal tersebut menjadikan RFA sebagai solusi efektif dan aman bagi pasien yang mencari alternatif pengobatan non-operasi untuk manajemen nyeri. 

Lalu, seperti apa cara kerja RFA untuk mengatasi berbagai nyeri kronis, termasuk saraf kejepit tersebut?  Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam bagaimana RFA dapat membantu Anda mengatasi nyeri akibat saraf kejepit, termasuk prosedur, manfaat, dan risikonya. 

Prosedur RFA dapat Anda temukan di Lamina Pain and Spine Center. Untuk informasi lebih lanjut mengenai saraf kejepit atau untuk menjadwalkan konsultasi, hubungi WhatsApp di nomor 0811-8802-6621.

Dengan memahami lebih lanjut tentang metode ini, Anda dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengelola kondisi nyeri Anda dan mencegah komplikasi di masa depan.

Apa Itu Radiofrequency Ablation (RFA)?

Radiofrequency Ablation (RFA), atau yang juga dikenal sebagai radiofrequency neurotomy, adalah prosedur medis minimal invasif yang menggunakan gelombang radio untuk menghasilkan panas pada jaringan saraf tertentu.

Tujuan utama RFA adalah menghentikan sinyal nyeri dari saraf menuju otak dengan cara memanaskan dan menghancurkan area kecil pada jaringan saraf tersebut.

Prosedur ini sering dipertimbangkan sebagai alternatif non-operasi untuk manajemen nyeri jangka panjang, terutama untuk kondisi nyeri kronis yang sulit diatasi dengan metode pengobatan lain.

Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan RFA meliputi:

  • Nyeri tulang belakang kronis akibat radikulopati.
  • Saraf kejepit di area leher atau punggung bawah.
  • Nyeri pada sendi facet tulang belakang dan sendi sacroiliac pada panggul.

Cara kerja radiofrequency ablation pada saraf kejepit dengan memanaskan saraf yang terjepit menggunakan jarum khusus yang diarahkan secara presisi. Panas tersebut menciptakan lesi kecil pada saraf, mencegah transmisi sinyal nyeri kembali ke otak. 

Proses ini tidak hanya efektif dalam mengurangi nyeri, tetapi juga memberikan solusi jangka panjang bagi pasien yang ingin menghindari operasi.

Dengan teknologi ini, RFA menjadi salah satu metode pengobatan modern yang memberikan harapan bagi penderita nyeri kronis untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik tanpa harus menjalani prosedur bedah.

Prosedur Radiofrequency Ablation

Prosedur Radiofrequency Ablation (RFA) merupakan teknik prosedur minimal invasif untuk nyeri saraf yang biasanya dilakukan di rumah sakit atau klinik dengan alat khusus.

RFA dirancang untuk mengatasi nyeri kronis dengan menargetkan saraf-saraf yang menjadi sumber rasa sakit.

Prosesnya melibatkan penempatan jarum secara presisi di dekat saraf yang akan dirawat, lalu menggunakan arus frekuensi radio untuk menghasilkan panas yang menonaktifkan saraf tersebut.

Prosedur ini menawarkan solusi yang efektif bagi pasien yang mengalami kondisi seperti nyeri tulang belakang kronis atau saraf kejepit, tanpa perlu menjalani operasi

Berikut adalah tahapan penting dalam pelaksanaan prosedur RFA:

1. Persiapan Sebelum Prosedur RFA

Sebelum menjalani RFA, dokter akan memberikan panduan mengenai persiapan yang perlu dilakukan. Beberapa langkah umum meliputi:

  • Diskusikan riwayat kesehatan dan pengobatan dengan dokter untuk memastikan prosedur aman dilakukan.
  • Jika prosedur melibatkan sedasi ringan, pasien disarankan untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum pelaksanaan.
  • Hindari penggunaan obat pengencer darah sebelum prosedur, sesuai instruksi dokter.
  • Pastikan ada seseorang yang dapat membantu mengantar pulang setelah prosedur.

Persiapan ini bertujuan untuk memaksimalkan hasil dan memastikan prosedur berjalan lancar. Karena setiap kasus berbeda, dokter akan memberikan panduan spesifik sesuai kondisi pasien.

2. Langkah-Langkah dalam Prosedur RFA

Pelaksanaan prosedur radiofrequency ablation untuk nyeri kronis dilakukan dengan beberapa tahapan berikut:

  • Pasien akan diminta berbaring tengkurap di meja prosedur. Jika sedasi ringan digunakan, dokter akan memulai pemberian obat melalui jalur intravena (IV).
  • Area kulit di lokasi target dibersihkan untuk mengurangi risiko infeksi. Kemudian dokter akan menyuntikkan anestesi lokal untuk mematikan rasa di sekitar area suntikan.
  • Dengan menggunakan teknik ablasi saraf menggunakan frekuensi radio dan alat fluoroskopi (X-ray), jarum khusus diarahkan secara presisi ke saraf target, seperti saraf medial branch di tulang belakang atau lateral branch di sendi sacroiliac.
  • Sebelum ablasi, arus listrik ringan digunakan untuk memastikan jarum telah mencapai saraf yang tepat. Pasien mungkin merasakan sensasi nyeri ringan untuk mengonfirmasi lokasi saraf.
  • Setelah lokasi saraf dipastikan, arus frekuensi radio dialirkan melalui jarum untuk memanaskan jaringan saraf dan menciptakan lesi kecil. Lesi ini menghentikan transmisi sinyal nyeri ke otak.

Proses ini biasanya berlangsung selama 30 hingga 90 menit, tergantung pada jumlah saraf yang ditargetkan. Setelah selesai, pasien akan dipindahkan ke ruang pemulihan.

3. Pemulihan Setelah Menjalani Radiofrequency Ablation

Setelah prosedur selesai, pasien akan menjalani masa pemulihan singkat dengan langkah-langkah berikut:

  • Pasien akan dipantau selama 15–60 menit untuk memastikan stabilitas tanda vital, terutama jika sedasi digunakan.
  • Kompres es dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri di area suntikan, tetapi hindari kompres panas. Gunakan kompres es selama 15–20 menit dengan jeda 2 jam.
  • Pasien disarankan mandi dengan air hangat ringan (bukan berendam) untuk menjaga kebersihan area suntikan selama 1–2 hari pertama.

Efek pengurangan nyeri biasanya mulai dirasakan 1 hingga 3 minggu setelah prosedur. Pasien dianjurkan untuk kembali ke aktivitas ringan secara perlahan, sesuai toleransi tubuh.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan terapi fisik untuk membantu pemulihan kekuatan dan mobilitas.

Keuntungan Radiofrequency Ablation untuk Saraf Kejepit

Prosedur RFA menawarkan berbagai keuntungan, terutama bagi mereka yang mencari alternatif selain operasi. Berikut beberapa keunggulan Radiofrequency Ablation dibandingkan operasi:

1. Minimnya Risiko Dibandingkan Operasi Tradisional

Pengobatan modern untuk nyeri tulang belakang dengan RFA memiliki tingkat risiko komplikasi yang jauh lebih rendah. Komplikasi seperti pendarahan, maupun kerusakan jaringan yang tidak diinginkan. 

Hal ini karena prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal atau sedasi ringan. Selain itu, risiko infeksi jauh lebih rendah dan tidak ada bekas luka besar, hanya tanda kecil pada kulit di lokasi suntikan. 

2. Efek Pemulihan yang Cepat

RFA adalah prosedur minimal invasif untuk nyeri saraf. Artinya, metode ini tidak memerlukan sayatan besar seperti pada operasi. Pasien hanya membutuhkan jarum khusus untuk mencapai saraf target. 

Hal ini membuat waktu pemulihan lebih singkat sehingga pasien kembali ke aktivitas sehari-hari dalam hitungan hari, bukan minggu.

3. Hasil Jangka Panjang untuk Pengurangan Nyeri

Salah satu keunggulan utama RFA adalah kemampuannya memberikan hasil jangka panjang untuk mengurangi nyeri. 

Dengan menonaktifkan saraf yang mengirimkan sinyal nyeri ke otak, pasien yang mengalami kondisi seperti saraf kejepit, radikulopati, atau nyeri tulang belakang kronis dapat mengurangi nyeri secara signifikan hingga 6 bulan hingga 2 tahun.

Secara tak langsung, pasien juga dapat menurunkan ketergantungan pada obat pereda nyeri yang sering memiliki efek samping jangka panjang.

4. Biaya Lebih Rendah  

Sebagai prosedur yang tidak memerlukan rawat inap atau fasilitas bedah yang kompleks, RFA biasanya lebih terjangkau dibandingkan operasi. 

Alhasil, metode ini menjadi solusi efektif bagi pasien yang ingin menghemat biaya, tanpa mengurangi kualitas hasil pengobatan.  

Bagi pasien yang tidak bisa menjalani operasi karena alasan medis tertentu, seperti risiko anestesi umum atau gangguan pembekuan darah, RFA menjadi alternatif yang aman dan layak.

Risiko dan Efek Samping Radiofrequency Ablation

Meskipun Radiofrequency Ablation (RFA) dikenal sebagai prosedur yang aman dan efektif untuk mengatasi nyeri tulang belakang kronis atau saraf kejepit, penting bagi pasien untuk memahami bahwa setiap tindakan medis memiliki risiko. 

Untungnya, sebagian besar efek samping RFA bersifat ringan dan sementara. Berikut beberapa risiko dan efek samping yang mungkin terjadi, termasuk indikasi Radiofrequency Ablation pada pasien nyeri kronis:

  • Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area suntikan: Rasa ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan penggunaan kompres dingin atau obat pereda nyeri.
  • Pembengkakan atau kemerahan di lokasi suntikan: Ini umumnya hilang dalam beberapa hari dengan perawatan yang tepat.
  • Sensasi terbakar atau mati rasa: Beberapa pasien melaporkan rasa seperti “sunburn” di area yang dirawat, tetapi ini biasanya tidak berlangsung lama.
  • Reaksi alergi terhadap obat yang digunakan.
  • Rasa pusing atau mual setelah prosedur, meskipun efek ini biasanya hilang dengan cepat.

Walaupun jarang, ada kemungkinan terjadinya komplikasi lebih serius, seperti:

  • Infeksi. Risiko ini sangat kecil, terutama jika prosedur dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman dengan teknik steril.
  • Pendarahan, terutama pada pasien dengan gangguan pembekuan darah atau yang menggunakan obat pengencer darah.
  • Dalam kasus yang sangat jarang, jarum atau panas dapat memengaruhi saraf lain di dekat area yang ditargetkan. 

Pada sebagian kecil pasien, nyeri mungkin kembali setelah beberapa bulan atau tahun karena regenerasi saraf. Jika hal ini terjadi, prosedur RFA dapat diulang untuk mencapai pengurangan nyeri kembali.

Lakukan Metode RFA untuk Atasi Saraf Kejepit di Lamina Pain and Spine Center

Jika Anda sedang mencari solusi efektif dan modern untuk mengatasi nyeri tulang belakang kronis atau saraf kejepit, Lamina Pain and Spine Center adalah tempat yang tepat. 

Sebagai pusat layanan kesehatan yang berfokus pada manajemen nyeri, Lamina menawarkan prosedur Radiofrequency Ablation (RFA) sebagai salah satu metode pengobatan modern untuk nyeri tulang belakang.

Melalui prosedur ini, Lamina membantu pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. RFA di Lamina menawarkan solusi efektif tanpa harus menjalani operasi. Pasien dapat pulang pada hari yang sama dan kembali ke aktivitas ringan dalam waktu singkat.

Jika Anda mengalami nyeri akibat saraf kejepit, radikulopati, atau nyeri tulang belakang kronis, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter ahli di Lamina Pain and Spine Center.

Dengan prosedur Joimax, RFA atau injeksi tulang belakang sebagai pengobatan nyeri kronis, Lamina Pain and Spine Center siap membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat.

Hubungi Lamina Pain and Spine Center melalui WhatsApp di 0811-8802-6621 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau menjadwalkan konsultasi dengan spesialis kami!

 

Ditulis Oleh

Yogi Wicaksono

Tanggal Publikasi

May 4, 2025

Request Callbcak

Artikel Lainnya

Ini Dia Manfaat Fisioterapi untuk Saraf Kejepit!

fisioterapi saraf kejepit - lamina pain and spine center

Operasi Saraf Kejepit Lebih Minimal Invasif dengan Joimax

operasi saraf kejepit

Spinal Cord Compression: Masalah Tulang Belakang yang Mengganggu Fungsi Saraf

spinal cord compression

Perhatikan! Kifosis Dapat Meningkatkan Risiko Saraf Kejepit

kifosis - lamina pain and spine center