Konten Artikel

10 Tips Untuk Ibu Hamil Saraf Kejepit: Apa Saja?

ibu hamil saraf kejepit - lamina pain and spine center

Perubahan fisik pada ibu hamil bisa menimbulkan sejumlah tantangan, salah satunya adalah sciatica atau ibu hamil saraf kejepit. Sciatica merupakan keluhan yang jarang dibicarakan namun punya dampak yang signifikan pada kenyamanan beraktivitas semasa hamil.

Sciatica terjadi saat saraf terkena tekanan berlebihan oleh jaringan di sekitarnya seperti misalnya otot atau ligamen. Pada ibu hamil, tekanan ini sering disebabkan oleh perubahan anatomi dan hormonal selama kehamilan, terutama ketika memasuki trimester kedua dan ketiga.

Jika dibiarkan, saraf terjepit bisa berpotensi membahayakan ibu dan janin, terutama jika terjadi komplikasi saat melahirkan. Oleh sebab itu, kenali lebih lanjut terkait penyebab, gejala, dan cara mengatasi gangguan saraf sciatica pada ibu hamil.

Untuk membuat janji konsultasi saraf kejepit, segera hubungi Lamina Pain and Spine Center melalui WhatsApp di nomor 0811-8802-6621. Dapatkan solusi terbaik untuk masalah saraf kejepit Anda dengan layanan yang cepat dan terpercaya.

Apa penyebab ibu hamil saraf kejepit?

Ada dua penyebab utama saraf kejepit selama kehamilan, seperti perubahan hormon dan tekanan janin, yang tidak bisa dihindari oleh seluruh ibu hamil.

Kedua hal tersebut bisa mengakibatkan saraf sciatic di tulang belakang tertekan. Berikut penjelasannya:

1. Peningkatan berat badan

Berat badan janin yang terus bertumbuh dan juga jumlah cairan dalam tubuh yang bertambah menjadi faktor utama peningkatan berat badan pada ibu hamil.

Keduanya berpotensi menekan saraf pada tulang belakang, terutama di area lumbal atau pinggang.

Hal tersebut tentunya dapat memicu saraf terjepit, apalagi jika janin sedang berada dalam posisi tertentu.

2. Perubahan hormonal

Komplikasi saraf kejepit pada kehamilan trimester akhir seringkali disebabkan oleh perubahan hormonal. Salah satunya adalah peningkatan hormon relaksin pada tubuh.

Hormon tersebut membuat otot ligamen jadi lebih longgar untuk mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan.Efek sampingnya, saraf yang berada di tulang belakang bisa tertekan atau terjepit.

3. Perubahan postur tubuh

Hubungan antara postur tubuh ibu hamil dan risiko saraf kejepit sangat besar. Sebab, perut yang membesar akan menyebabkan perubahan pusat gravitasi tubuh, sehingga postur tubuh bisa menjadi salah.

4. Melakukan gerakan atau aktivitas berulang

Tetap aktif secara fisik memang sangat disarankan pada ibu hamil. Akan tetapi jika terlalu sering membungkuk, mengangkat benda berat, berdiri, atau duduk dalam posisi yang salah juga dapat memicu saraf terjepit.

Gejala saraf kejepit pada ibu hamil

Gejala saraf terjepit atau sciatica yang paling sering dialami oleh ibu hamil adalah rasa nyeri yang tajam atau sensasi terbakar, umumnya menjalar dari pinggul hingga kaki.

Namun juga bisa dirasakan di bagian tubuh lain seperti salah satu sisi pantat atau kaki. Selain itu, gejala-gejala berikut juga dapat dirasakan oleh ibu hamil saat sciatica menyerang:

  • Mati rasa atau kesemutan di area tertentu
  • Lemah otot di bagian kaki yang nyeri
  • Sulit berjalan, berdiri, atau duduk
  • Nyeri menusuk, terutama saat bergerak

Tips mengatasi kondisi ibu hamil saraf kejepit

Walaupun gejalanya cukup menyakitkan, namun saraf terjepit bisa ditangani dengan mudah. Bahkan, Anda bisa melakukan beberapa cara mengatasi saraf kejepit saat hamil tanpa obat.

Berikut adalah sejumlah pengobatan saraf kejepit pada ibu hamil yang aman:

1. Lakukan latihan dan peregangan ringan

Lakukan sejumlah latihan sederhana untuk mengurangi saraf kejepit pada ibu hamil, misalnya seperti peregangan dan prenatal yoga.

Efeknya mirip seperti menjalani terapi fisik dan chiropractic, yaitu dengan membantu mensejajarkan tubuh dan mengurangi tekanan pada saraf.

Selain teknik relaksasi dan peregangan untuk ibu hamil, Anda juga bisa mencoba berenang. Olahraga satu ini dikenal sangat baik untuk membantu mengurangi tekanan pada saraf dan tergolong aman untuk ibu hamil.

2. Ubah posisi tidur

Posisi tidur miring terbaik untuk ibu hamil dengan saraf kejepit, umumnya di sisi yang berlawanan dengan area yang sakit. Anda juga bisa menggunakan bantal hamil tambahan di bawah lutut atau perut untuk mengurangi rasa sakitnya.

Selain saat tidur, posisi ketika berdiri dan duduk juga sangat penting. Sebaiknya selalu luruskan punggung untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.

3. Kompres hangat dan dingin

Memakai kompres dingin di area yang sakit bisa membantu mengurangi peradangan, sedangkan kompres hangat untuk nyeri otot. Alternatif lain, Anda bisa mandi air hangat untuk meredakan ketegangan otot.

4. Fisioterapi

Peran fisioterapi dalam membantu ibu hamil dengan saraf kejepit sangat efektif, dari membantu mengurangi inflamasi, melancarkan peredaran darah, hingga mensejajarkan sendi dan otot.

Ahli fisioterapis prenatal dapat memberikan sejumlah teknik pijatan maupun latihan khusus untuk meringankan tekanan pada saraf.

5. Gunakan sabuk kehamilan

Sabuk kehamilan atau belly band juga bisa membantu untuk menopang perut sekaligus mengurangi tekanan pada punggung bawah yang mengalami sciatica.

6. Kurangi aktivitas berat

Hindari aktivitas berat yang memicu atau memperburuk gejala sciatica, seperti misalnya mengangkat benda berat atau terlalu lama berdiri. Apabila hendak mengangkat benda, pastikan posisi tubuh Anda seimbang dan gunakan otot kaki sebagai tumpuan.

7. Terapi akupunktur

Salah satu cara alternatif mengatasi saraf terjepit saat hamil adalah terapi akupunktur yakni dengan menusukkan jarum-jarum kecil di sejumlah titik vital tubuh.

Menurut studi, akupunktur cukup efektif dalam mengurangi nyeri di bagian panggul dan juga merilekskan saraf serta otot.

8. Pijat prenatal

Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pijat prenatal secara rutin, apalagi ketika mengalami nyeri panggul akibat saraf yang terjepit. Salah satunya dengan menggunakan roller busa di bawah panggul untuk membuat otot bagian bawah tubuh jadi rileks.

9. Perbanyak konsumsi makanan kaya magnesium

Mengurangi rasa sakit karena saraf kejepit tidak harus mengonsumsi obat pereda nyeri, namun juga bisa dengan rutin konsumsi makanan kaya magnesium seperti alpukat, bayam, kacang-kacangan, dan juga kurma.

Magnesium diketahui sebagai komponen utama untuk mengembalikan fungsi saraf. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen magnesium sebagai alternatif, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

10. Jaga berat badan ideal ibu hamil saraf kejepit 

Berat badan rentan meningkat saat hamil dan apabila tidak menjaga agar tetap ideal, Anda bisa mengalami obesitas.

Obesitas bisa menekan saraf di punggung dan menyebabkan sciatica, oleh karena itu sangat penting untuk menjaga berat badan ideal dan juga mengurangi risiko komplikasi hamil yang lainnya.

Kapan ibu hamil saraf kejepit harus memeriksakan diri ke dokter?

Nyeri punggung bawah memang umum terjadi ketika hamil, terutama ketika memasuki trimester ketiga.

Akan tetapi, sebaiknya langsung periksakan ke dokter apabila mengalami nyeri yang terus terjadi atau bahkan semakin buruk walau sudah berusaha diobati.

Berbagai macam komplikasi dapat terjadi apabila Anda tidak segera menangani gejala-gejala tersebut.

Kompresi saraf dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin ketika melahirkan, seperti jaringan lunak di sekitar saraf robek dan menyebabkan pembengkakan hingga kerusakan permanen.

Oleh karena itu, segera periksa ke dokter kandungan jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri tulang belakang yang semakin parah dan tidak membaik meski sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi
  • Adanya gejala-gejala tambahan seperti demam atau inkontinensia (kehilangan kontrol kandung kemih)
  • Otot melemah atau kesulitan berjalan.

Untuk menanganinya, dokter kandungan akan memberikan sejumlah pilihan pengobatan konservatif tanpa obat untuk mengatasinya.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin dapat menganjurkan konsumsi obat pereda nyeri yang aman bagi ibu hamil.

Demikian artikel mengenai penyebab ibu hamil saraf kejepit berikut dengan cara terbaik untuk mengatasinya.

Selalu waspada terhadap segala rasa nyeri yang Anda rasakan saat hamil dan jangan mengabaikannya.

Lamina Pain and Spine Center: Berpengalaman tangani ibu hamil saraf kejepit

Jika Anda mengalami gejala yang menunjukkan kemungkinan saraf kejepit, jangan tunda untuk mencari penanganan profesional. Segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter spesialis di Lamina Pain and Spine Center.

Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan membantu memperbaiki kualitas hidup Anda.

Lamina Pain and Spine Center memiliki lokasi utama di Mampang, Jakarta Selatan, dan juga memiliki cabang di Cibubur, Kuningan, dan Pulomas.

Kami menyediakan layanan konsultasi tatap muka dengan dokter spesialis serta kemudahan telekonsultasi via WhatsApp bagi Anda yang kesulitan untuk datang langsung ke Lamina Pain and Spine Center.

Untuk membuat janji konsultasi saraf kejepit, Anda dapat menghubungi Lamina Pain and Spine Center melalui WhatsApp di nomor 0811-8802-6621. Dapatkan solusi terbaik untuk masalah saraf kejepit Anda dengan layanan yang cepat dan terpercaya.

Ditulis Oleh

Yogi Wicaksono

Tanggal Publikasi

February 8, 0202

Request Callbcak

Artikel Lainnya

Dekompresi Tulang Belakang: Pengertian, Manfaat, dan Metode yang Tepat

dekompresi tulang belakang

Memahami Syringomyelia, Kista pada Sumsum Belakang yang Langka

syringomyelia

Spinal Cord Compression: Masalah Tulang Belakang yang Mengganggu Fungsi Saraf

spinal cord compression

BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery): Penjelasan, Manfaat dan Prosedur

bess biportal endoscopic spine surgery